Pelayanan di BKPM Pekalongan

Poli Baru : melayani pasien baru
Poli Non TB : melayani pasien Non TB
Poli Suspek TB : melayani pasien disangka TB
Poli TB : melayani pasien yang sudah didiagnosa TB
Unit Gawat Paru (UGP)
Ruang Obat
Loket pendaftaran, dengan sistem komputerisasi
Rekam Medik
Kasir
Pemeriksaan penunjang:
1. Laboratorium - Mikrobiologi: pemeriksaan sputum BTA
- Darah Rutin
- Kimia darah
2. Radiologi, pemeriksaan foto rontgen dada
3. Spirometri, mengukur faal paru
4. ECG, mengetahui rekam listrik pada jantung

Fasilitas: Aula, Parkir, Toilet, Musholla, Kantin

Kamis, 04 Maret 2010

Waspadailah batuk berkepanjangan

Batuk merupakan gangguan yang umum dan sering dialami oleh semua orang. Gangguan ini merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Reflek batuk dapat disebabkan rangsangan tertentu seperti debu, asap rokok, polusi udara, dan bau-bauan. Juga karena perubahan suhu yang mendadak, alergi, atau karena infeksi oleh virus dan bakteri. Benda-benda asing tersebut merangsang produksi lendir di saluran pernapasan, kemu-dian otot-otot tubuh berusaha mengeluarkan lendir tersebut hingga terjadilah refleks batuk. Bila substansi asing tersebut dapat dikeluarkan maka batuk akan berhenti. Dengan demikian batuk dapat berfungsi untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat perangsang dan partikel-partikel infeksi sehingga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Namun batuk yang berlebihan atau terjadi terus menerus menunjukan adanya suatu gangguan dalam tubuh terutama di saluran pernafasan.

Batuk bukan merupakan gangguan tersendiri, keberadaaannya seringkali merupakan gejala adanya penyakit lain, yang paling sering adalah karena infeksi saluran pernafasan atas seperti flu dan pilek. Selain itu, juga dapat disebabkan adanya penyakit bronkhitis, sinusitis, asma, alergi, radang paru, TB paru dan lain-lain. Gangguan batuk sering timbul pada saat pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan. Hal ini karena virus dan bakteri lebih tahan pada suhu yang dingin. Selain itu, pada saat musim pancaroba kekebalan tubuh kita juga cenderung menurun sehingga mudah terkena serangan virus dan bakteri penyebab batuk, flu dan pilek.

Batuk biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk yang produktif (berdahak) dan batuk non produktif (batuk kering). Kedua jenis batuk tersebut dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 2 minggu, dan terjadi dalam 1 episode. Batuk jenis ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh flu, pilek, sinusitis atau alergi. Sedangkan batuk kronis adalah batuk yang terjadi 2 minggu atau lebih, biasanya disebabkan oleh penyakit bronkhitis, asma, TB paru, atau batuk rejan.

Seringkali dalam pengobatan batuk banyak orang yang minum obat antibiotik tanpa resep dokter. Padahal apabila batuk tersebut disebabkan oleh virus seperti batuk influenza, bronchitis, atau batuk yang menyertai asma, pemberian antibiotik akan sia-sia karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Antibiotik berkhasiat membunuh kuman/bakteri jadi hanya digunakan apabila batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Pemberian antibiotik yang sembarangan tersebut dapat menyebabkan tubuh lama kelamaan akan kebal/resisten terhadap antibiotik dan sistem imun menjadi menurun.
Pada asma, batuk biasanya terjadi pada malam atau dini hari disertai sesak nafas, nafas bunyi (mengi). Batuk biasanya tidak disertai dahak atau dengan produksi dahak jernih dan encer. Gejala asma bersifat episodik yang dipengaruhi oleh faktor pencetus dan reversible dengan atau tanpa pengobatan. Gejala yang sama juga ditemukan pada bronkhitis. Karena bronchitis disebabkan peradangan pada saluran nafas (bronchus), gejala yang muncul disertai badan meriang, tenggorokan gatal dan batuk ngikil non produktif.

Batuk sering dianggap kebanyakan orang sebagai gangguan yang ringan dan bisa berhenti sendiri, padahal bukan tidak mungkin merupakan gejala adanya penyakit yang lebih serius. Waspadailah apabila batuk berkepanjangan (2 minggu atau lebih), dahak kental dan sedikit lengket (purulen) berwarna kehijauan atau kecoklatan, batuk darah, sesak nafas dan dada terasa berat adalah gejala dari penyakit tuberculosis (TB). Gejala tersebut baru muncul setelah kerusakan paru cukup luas. Pada fase awal, gejala yang muncul seperti batuk biasa

(dr. Ahmad Ismail)

1 komentar: