Pelayanan di BKPM Pekalongan

Poli Baru : melayani pasien baru
Poli Non TB : melayani pasien Non TB
Poli Suspek TB : melayani pasien disangka TB
Poli TB : melayani pasien yang sudah didiagnosa TB
Unit Gawat Paru (UGP)
Ruang Obat
Loket pendaftaran, dengan sistem komputerisasi
Rekam Medik
Kasir
Pemeriksaan penunjang:
1. Laboratorium - Mikrobiologi: pemeriksaan sputum BTA
- Darah Rutin
- Kimia darah
2. Radiologi, pemeriksaan foto rontgen dada
3. Spirometri, mengukur faal paru
4. ECG, mengetahui rekam listrik pada jantung

Fasilitas: Aula, Parkir, Toilet, Musholla, Kantin

Kamis, 04 Maret 2010

Peran PMO dalam kesembuhan penderita TB

Kunci utama keberhasilan pengobatan TB adalah keyakinan bahwa penderita TB meminum semua obatnya sesuai dengan yang ditetapkan dan tidak lalai atau putus berobat. Hal tersebut bisa dipastikan bila ada orang yang mengawasi atau memantau penderita TB pada saat minum obat. Sesuai dengan nama strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya pemberian obat dilakukan secara jangka pendek di bawah pengawasan langsung yaitu oleh seorang pengawas minum obat (PMO).

Siapa yang mengawasi penderita minum obat?

Pada pasien yang dirawat di RS yang bertindak sebagai PMO berasal dari petugas kesehatan. Pada pasien rawat jalan, yang bertindak sebagai PMO bisa berasal keluarganya yang tinggal serumah dengan penderita TB seperti: suami/istri, orang tua, anak, saudara dan lain-lain. Apabila penderita TB tinggal sendirian, yang menjadi kader PMO dapat berasal dari saudara, tetangga, tetangga, ketua RT, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Apa syarat menjadi PMO?

Syarat menjadi PMO adalah bersedia dengan sukarela mengawasi membantu penderita TB sampai sembuh selama minimum 6 bulan. Sebelum jadi PMO, terlebih dulu diberikan penyuluhan tentang penyakit TB: gejala, pencegahan, penularan, pengobatan, efek samping obat, dan resiko kebal obat jika pengobatan tidak teratur. Jadwal pengambilan obat disepakati antara dokter, penderita TB dan PMO.

Apa tugas PMO?

1. Mengetahui tanda-tanda tersangka TB.
2. Memberikan penyuluhan kepada penderita untuk minum obat secara teratur sampai selesai pengobatan.
3. Menjelaskan kepada penderita TB:
- Mengapa harus diawasi? Supaya terjamin kesembuhannya dan jika terjadi efek samping dapat segera diatasi.
- Mengapa tidak boleh lupa minum obat? Supaya di dalam darah selalu ada obat pembunuh kuman dan untuk menghidari kuman kebal obat.
4. Membantu mengantar penderita untuk periksa ulang dahak pada: akhir bulan ke-2, akhir bulan ke-5 dan akhir pengobatan.
5. Mewakili penderita mengambil obat bila penderita berhalangan
6. Merujuk penderita ke puskesmas/BKPM bila timbul efek samping minum obat anti TB
7. Mengetahui bahwa obat anti TB boleh diminum oleh ibu hamil kecuali yang lewat suntik.

dr Ahmad Ismail,

Sumber:
1. Anonim. 2004. Kumpulan Kuliah Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: FK UNAIR
2. Nuraini. Endang, drg. 2006. Buku Pedoman Bagi PMO. Semarang: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

1 komentar:

  1. assalamu Alaikum,, mau tanya, dimana ya saya bisa dapat buku Pedoman Bagi PMO??? apa ada ebooknya atau tidak??? terima kasih...

    BalasHapus