Pelayanan di BKPM Pekalongan

Poli Baru : melayani pasien baru
Poli Non TB : melayani pasien Non TB
Poli Suspek TB : melayani pasien disangka TB
Poli TB : melayani pasien yang sudah didiagnosa TB
Unit Gawat Paru (UGP)
Ruang Obat
Loket pendaftaran, dengan sistem komputerisasi
Rekam Medik
Kasir
Pemeriksaan penunjang:
1. Laboratorium - Mikrobiologi: pemeriksaan sputum BTA
- Darah Rutin
- Kimia darah
2. Radiologi, pemeriksaan foto rontgen dada
3. Spirometri, mengukur faal paru
4. ECG, mengetahui rekam listrik pada jantung

Fasilitas: Aula, Parkir, Toilet, Musholla, Kantin

Kamis, 04 Maret 2010

Bagaimana TB bisa menular?

Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet nuclei (percikan dahak). Pada sekali batuk dikeluarkan 3000 droplet nuclei.Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya.

Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari paru dan konsentrasi droplet dalam ruangan. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif bukan berarti tidak terdapat kuman TB dalam paru karena BTA positif baru dapat dilihat bila minimal jumlah kuman 5000/ml dahak. Ruangan yang tertutup, tidak ada sinar matahari langsung dan lembab akan mendukung penularan TB.
Gejala TB. Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih, dahak purulen (kental) bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.

Karena yang menjadi sumber penyebaran TB adalah penderita TB itu sendiri, pengontrolan efektif pasien TB mengurangi jumlah pasien TB. Ada dua cara yang tengah dilakukan untuk mengurangi jumlah penderita TB saat ini, yaitu pengobatan penderita TB dan imunisasi BCG sedini mungkin pada bayi (<2 bulan).

dr. Ahmad Ismail

Sumber:
1. Anonim. 2006. Tuberculosis Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
2. Anonim, 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2 cetakan pertama, Jakarta; Departemen Kesehatan RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar