Pelayanan di BKPM Pekalongan

Poli Baru : melayani pasien baru
Poli Non TB : melayani pasien Non TB
Poli Suspek TB : melayani pasien disangka TB
Poli TB : melayani pasien yang sudah didiagnosa TB
Unit Gawat Paru (UGP)
Ruang Obat
Loket pendaftaran, dengan sistem komputerisasi
Rekam Medik
Kasir
Pemeriksaan penunjang:
1. Laboratorium - Mikrobiologi: pemeriksaan sputum BTA
- Darah Rutin
- Kimia darah
2. Radiologi, pemeriksaan foto rontgen dada
3. Spirometri, mengukur faal paru
4. ECG, mengetahui rekam listrik pada jantung

Fasilitas: Aula, Parkir, Toilet, Musholla, Kantin

Sabtu, 29 Mei 2010

ROKOK: Sejarah, Jenis Rokok dan Kandungannya

ROKOK: Sejarah, Jenis Rokok dan Kandungannya

Rokok adalah salah satu produk industry yang telah menjadi komoditas internasional. Bahan utama rokok adalah tembakau yang dimasukkan dalam gulungan kertas dan diberi tambahan zat perasa lain dan atau filter. Umumnya ukuran rokok tidak besar dan berukuran panjang sekitar 9 cm. Rokok pada umumnya dinikmati dengan cara dibakar pada salah satu ujung dan dihisap pada ujung yang lain yang tidak dibakar.

Kebiasaan merokok ini telah berlangsung sangat lama. Pada jaman Tiongkok kuno dan jaman Romawi, orang telah menggunakan ramuan yang dapat menimbulkan asap dan dihirup sehingga menimbulkan rasa nikmat. Suku Indian di Amerika melakukan kebiasaan merokok dalam upacara perdamaian dengan istilah Pipa Perdamaian. Demikian pula dengan Negara-negara di berbagai belahan dunia.

Di Indonesia, kebiasaan merokok ini juga telah dilakukan dalam waktu yang lama. Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi rokok yang dibuat secara pabrikan dan ada pula yang mengkonsumsi rokok yang dibuat sendiri, yang dikenal dengan istilah rokok ‘tingwe’ (melinting sendiri). Berbagai kalangan telah melakukan kegiatan merokok. Berbagai kelompok usia telah menikmati kebiasaan merokok ini, mulai dari anak-anak sampai usia lanjut. Bahkan, ada balita usia 2 tahun yang telah mengkonsumsi rokok.

Berbagai jenis rokok telah dikenal di masyarakat. Umumnya terdapat jenis rokok pabrikan dan rokokbukan pabrikan. Jenis rokok pabrikan seperti sigaret, cerutu, dan rokok pipa yang terbuat dari kayu atau gading. Selain itu juga dijumpai rokok non pabrikan atau tradisional seperti bidi, chutta, sulpa, hookah dan goza

Fakta Bahaya Rokok

Saat ini penyakit karena penggunaan tembakau menduduki peringkat 9 penyebab utama kematian di dunia. Pada tahun 2005 kematian akibat rokok mencapai 5 juta orang di dunia dan diprediksi akan meningkat 25 juta pada tahun 2010 dengan 70% terjadi dinegara berkembang. Di Indonesia tembakau membunuh 427.948 perokok pada tahun 2001 atau 1.172 jiwa setiap harinya.

Setiap batang rokok mengandung nikotin, tar, dan berbagai zat lain, baiksebagai bahan utama pembuatan rokok maupun bahan tambahan seperti kertas, bahan filter, dan bahan–bahan lainnya. Tar rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dan 250 unsur diantaranya bersifat karsinogenik (beresiko menyebabkan terjadinya kanker).
Beberapa unsur beracun yang ada dalam rokok antara lain dipaparkan dalam tabel berikut:

Zat Kimia pada Tembakau ditemukan pada:

Hidrogen Sianida Gas beracun
Aseton Cat
Butana Bahan bakar pemantik
Arsen Racun
Cadmium Aki mobil
Carbonmonoksida Asap knalpot
Amonia Pembersih lantai
DDT Insektisida
Metanol bensin roket
Naftalen kamper
Vinil Klorida plastik
Toluen pelarut industri

- Nikotin adalah Zat adiktif ( menimbulkan kekambuhan ) yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
- Tar adalah subtansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
- Karbon monoksida adalah zat aktif yang megikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Nikotin sebagai zat adiktif

Nikotin mempunyai sifat yang dapat menyebabkan sifat adiksi (ketergantungan). Sifat ini yang menyebabkan para pengguna rokok tidak mudah menghentikan kebiasaannya. Orang yang berusaha menghentikan kebiasaan merokok akan mengalami berbagai gangguan, seperti: gelisah, sulit tidur, mudah tersinggung, dan tidak dapat konsentrasi, nafsu makan yang meningkat dan berbagai keluhan lainnya.

Asap rokok yang mengandung nikotin akan masuk ke dalam sistem sirkulasi sampai ke dalam otak. Di dalam otak terdapat reseptor a4b2 yang akan menangkap nikotin dan melepaskan dopamine. Dopamine memberikan rasa nyaman pada tubuh. Beberapa saat kemudian kadar dopamine berkurang sehingga timbul rasa tidak nyaman dan muncul keinginan untuk merokok.

Dampak Racun Rokok.

Efek racun rokok membuat penghisap asap rokok mengalami risiko lebih besar (dibandingkan yang tidak menghisap asap rokok) sebagai berikut :

- 14 x menderita kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan.
- 4 x menderita kanker lambung.
- 2 x kanker kandung kemih / kelamin.
- 2 x serangan jantung.
Rokok juga menungkatkan risiko kematian bagi penderita penyakit paru dan gagal jantung, impotensi serta tekanan darah tinggi terutama pada wanita hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar